Peran Krusial HACCP untuk MBG, Kendalikan Potensi Bahaya dari Bahan Baku hingga Penyajian

HACCP untuk MBG menjadi fondasi penting dalam memastikan setiap hidangan yang disajikan aman dan layak konsumsi. Program makan bergizi ini menyasar anak-anak sekolah, sehingga kualitas makanan tidak boleh diragukan. 

Peristiwa keracunan massal yang menimpa puluhan siswa di salah satu sekolah dasar beberapa waktu lalu menjadi sinyal kuat bahwa sistem keamanan pangan harus semakin ketat. Melalui menerapkan pendekatan yang tepat, pelaku pengolahan makanan dapat meminimalkan potensi bahaya sejak menerima bahan baku hingga menyajikan makanan.

Pentingnya Pengawasan Keamanan Pangan dan Perannan HACCP untuk MBG

Program MBG bertujuan memberikan makanan bergizi setiap hari kepada anak-anak sekolah. Namun tantangannya cukup besar. Rantai penyediaan makanan cukup panjang dan melibatkan banyak pihak. Kesalahan kecil dapat berdampak besar.

Data menunjukkan bahwa sejak awal tahun hingga pertengahan 2025, terdapat 6.517 kasus keracunan terkait konsumsi makanan MBG. Angka ini menjadi peringatan penting agar semakin memperkuat pengawasan. Kasus serupa juga pernah terjadi pada puluhan siswa yang menurut dugaan mengalami keracunan akibat olahan makanan yang tidak memenuhi standar keamanan.

Fakta-fakta ini membuktikan bahwa keamanan pangan bukan pilihan, tetapi keharusan. Perlu penerapan sistem yang lebih ketat supaya bisa menekan risiko hingga titik paling aman.

Mengapa HACCP Menjadi Sistem yang Dibutuhkan MBG

HACCP untuk MBG hadir sebagai pendekatan berbasis risiko yang menilai potensi bahaya sejak awal. Sistem ini tidak menunggu masalah muncul. Prinsipnya mencegah, bukan merespons.

Regulasi di Indonesia melalui Undang-Undang No. 18 Tahun 2012 juga mengamanatkan penerapan sistem keamanan pangan berbasis risiko. Artinya, HACCP sejalan dengan kebijakan pemerintah. Tidak mengherankan bila dapur MBG wajib memiliki sertifikasi HACCP selain SLHS dan sertifikat halal.

Pendekatan ini memastikan setiap tahap, mulai dari pencucian bahan, pemasakan, pendinginan, hingga distribusi memiliki titik kendali kritis yang terukur. Berkat cara ini, penyimpangan bisa langsung mendapatkan perbaikan sebelum menimbulkan masalah.

Baca juga : Sertifikasi ISO 45001, ISO 22000, HACCP untuk MBG, Penuhi Standar Mutu Global yang Efisien

Tantangan Penerapan HACCP di Lapangan

HACCP untuk MBG memang sistem yang efektif, tetapi penerapannya tidak selalu mudah. Banyak dapur sekolah atau penyedia makanan skala kecil belum memiliki sumber daya yang memadai. Pemahaman tentang sanitasi dan keamanan pangan masih terbatas.

Tantangan lain terletak pada konsistensi. Standar bisa saja ditetapkan, namun pelaksanaannya sering tidak seragam. Di beberapa daerah, pengawasan pun masih lemah. Padahal, jumlah porsi yang diproduksi setiap hari sangat besar, sehingga risiko kontaminasi semakin tinggi.

Kondisi geografis tertentu juga menambah tantangan. Distribusi makanan ke wilayah terpencil membutuhkan waktu, sehingga kontrol suhu menjadi faktor krusial yang sulit dijaga tanpa fasilitas yang memadai.

Langkah-Langkah Aplikatif HACCP pada Program MBG

Penerapan HACCP untuk MBG dilakukan melalui tiga langkah utama yang harus dijalankan secara konsisten. Tahap pertama adalah identifikasi bahaya, yaitu menilai kualitas setiap bahan baku seperti air, sayuran, daging, dan bahan tambahan. Kontaminasi bisa terjadi sejak awal, sehingga pemeriksaan harian menjadi wajib.

Tahap kedua ialah penentuan titik kendali kritis atau CCP. Suhu pemasakan harus mencapai standar tertentu dan penyimpanan tidak boleh berada di zona bahaya suhu. Pengendalian ini menentukan apakah bakteri dapat berkembang atau tetap terhambat.

Tahap ketiga yaitu monitoring dan dokumentasi. Harus ada catatan dari proses seperti pengukuran suhu, pencucian, dan sanitasi peralatan. Catatan ini memudahkan audit dan evaluasi berkala.

Melalui langkah yang konsisten, dapur MBG mampu menjaga keamanan pangan dan meningkatkan kualitas produksi secara menyeluruh.

Dampak Positif HACCP untuk Keberhasilan MBG

HACCP untuk MBG bukan hanya meningkatkan keamanan pangan. Sistem ini juga memberikan banyak manfaat tambahan. Anak-anak menjadi lebih aman dari risiko gangguan pencernaan, sehingga konsentrasi belajar tetap terjaga.

Jika bisa mencegah kasus keracunan, maka kepercayaan masyarakat terhadap program MBG bakal meningkat. Ini penting karena program ini menyasar jutaan anak. Oleh sebab itu, kegagalan kecil saja dapat merusak reputasi secara luas.

Selain itu, penerapan HACCP membuat proses lebih efisien. Pemborosan makanan bisa ditekan karena proses produksi lebih terkendali. Tenaga dapur juga menjadi lebih profesional melalui pelatihan dan pemahaman mendalam tentang standar keamanan pangan.

Pemerintah pun telah menegaskan pentingnya sistem pengawasan harian. Kualitas bahan baku, terutama air, akan mendapat pengawasan secara ketat. Dengan checklist yang lebih detail, seharusnya bisa menekan risiko sejak tahap paling awal.

MBG menjadikan HACCP sebagai sistem utama yang mendukung keberhasilan program makan bergizi di sekolah. Karena jumlah peserta yang mencapai jutaan anak, keamanan pangan menjadi prioritas utama. Data ribuan kasus keracunan menunjukkan bahwa sistem keamanan pangan masih perlu diperkuat.

MBG menerapkan HACCP untuk mengidentifikasi dan mengendalikan setiap potensi bahaya dari bahan baku hingga penyajian. Proses produksi menjadi lebih terstruktur, lebih aman, dan lebih konsisten. Program MBG pun bisa benar-benar menjadi solusi gizi tanpa mengorbankan kesehatan anak-anak sekolah yang merupakan kelompok paling rentan.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Scroll to Top
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x
Call Us